Thursday, December 22, 2011

Today is Mother's Day

Beribu lukisan tak ada yang dapat menggambarkan betapa pentingnya dirimu untukku
Beribu kata tak ada yang dapat mengutarakan betapa sayangnya aku padamu
Kata maaf dan terima kasih pun mungkin tak dapat membalas semua yang telah kaulakukan untukku
To my mom, from your daughter
Happy mother’s day, mom! I love you so much ^o^

This song is for my mom
Seamo - Mother (translation)

Hi Mother, Dear Mother, how are you doing?
Sorry I haven’t called recently, I’m getting by okay…

*Your body is small and so are your hands
White hairs are mixed in and you’ve grown more genial
But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone
I want to tell my kids about this love that supported me

Even though I grow impatient when I’m near you
When you’re far away from me I grow lonely
That’s who you are to me, you can cut through any problem and solve it
And you have the most patience and toughness of anyone I know
You would always be concerned over my well-being before your own

Cooking, doing the laundry, cleaning, raising a child
You even worked during your free time
You would only require things from the lowest places
I didn’t understand even though it was so obvious
It wasn’t until I started living by myself that I understood
Whenever I think of how much you’ve accomplished
And how hard it must have been, I feel like I can try my best today

I’d say, “Wake me up at seven a.m.”
And you would wake me up right on time
But I would be unfair to you
And say the words “shut up” while I was still half-asleep
This was the daily routine
You never made one tired face
And woke me up every day
Warmer and more accurately than any alarm clock

But then one day I skipped school and said, “I don’t wanna go”
I wouldn’t leave my futon and you stood in front of me
Hid your face with both hands and cried loudly
I also felt sad and cried
At that time I blamed myself wondering, “How could I be so stupid?”

Your body is small and so are your hands
White hairs are mixed in and you’ve grown more genial
But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone
I give you thanks for this love that supported me, my mother

I know there’s nothing more painful in the world
Than a parent burying their child
So I’ll make sure it never happens
Even if I only live one second longer than you
I’ll make sure of it…

I’m glad I’m your child
I’m glad you’re my mother
And that won’t ever change
It won’t ever change for all time
Because I am the very image of you…

Be my mother forever
Be well forever
You still have one more job left to do
And that’s to accept your son’s love and respect for you...

Saturday, December 10, 2011

Us

It is really hard for me to not be beside you. Will you keep me?
 . . .

Can I say 'hi' to you as there is nothing between us?
. . .

I do believe that you will come to me. But it is too long to waiting for you. Can I waiting longer?
 . . .

My heart is hanging on a tree. Will you take and keep it for me?
 . . .

I know there will be a happy-ending love story for us

Hold My Hand

This song is for my best friend ever
Thanks for not allow me alone, Adzh . . . :)


I hear the flower’s kinda crying loud
The breeze’s sound in sad
Oh no
Tell me when did we become,
So cold and empty inside
Lost a way long time ago
Did we really turn out blind
We don’t see that we keep hurting each other no
All we do is just fight

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought

Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Children seem like they’ve lost their smile
On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore, heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought
Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

No matter how far I might be
I’m always gonne be your neighbor
There’s only one small planet where to be
So I’m always gonna be your neighbor
We cannot hide, we can’t deny
That we’re always gonna be neighbors
You’re neighbor, my neighbor
We’re neighbors
So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind

So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you
-Maher Zein-

Wednesday, November 16, 2011

My Thanks to Them

Rasanya baru kemarin aku masuk ke sekolahku. Aku mendaftarkan diri sebagai MPK OSIS 2009/2010. Mengikuti semua prosedur mulai dari pengumpulan berkas yang pas hari H baru aku kumpulkan, ikut tes tertulis sepulang sekolah dan masih malu-malu untuk maju, ikut tes wawancara yang melelahkan sampai harus lari-lari dari satu pos ke pos lain plus kena semprot dari senior, kemudian ikut pra-LDK dan LDK yang tugasnya menggunung. Setelah itu aku dilantik dan kakak kelasku menerima amanah sebagai ketua. Waktu itu aku mengajukan diri sebagai sekretaris 2 tapi entah mengapa setelah pertimbangan yang rumit (menurutku,) aku naik sebagai wakil ketua. Aku tidak tahu kalau akan seperti ini akhirnya. Itulah awal perjalananku.

Aku naik kelas 2 dan merasa sudah cukup dengan semua pengalaman organisasi di MPK OSIS. Aku berniat untuk tidak melanjutkannya di tahun depan. Allah punya rencana lain. Melalui ketuaku, aku dicalonkan sebagai penerusnya di tahun 2010/2011. Awalnya aku menolak namun sepertinya apa yang aku pikirkan tidak sama dengannya. Dia mencari pendukung untuk menaikkanku di tahun depan. Akhirnya dengan sedikit merelakan hati, aku menerimanya. Tentu saja dengan air mata karena aku memang tidak siap walau sudah dipersiapkan.

Proses yang aku jalani tahun lalu dengan 2 tahun yang lalu sangat berbeda. Jika 2 tahun yang lalu fisik dan mentalku diuji, di tahun mendatang aku diuji tentang sikap, keorganisasian dan kewibawaanku sebagai seorang pemimpin. Sangat menyenangkan dua tahun aku berorganisasi.

Hari ini semua itu tidak terjadi kepadaku. Aku berubah peran menjadi senior untuk juniorku dalam mengatur prosedur seleksi MPK OSIS 2011/2012. Aku sangat senang karena pada akhirnya akan ada orang yang menggantikan posisiku. Namun aku sedih karena inilah tahun terakhir aku sebagai pemimpin di SMA. Aku sedih karena aku tidak akan bisa merasakan hal yang sama untuk ke depannya di masa depanku nanti.

Banyak yang harus dikorbankan ketika kau memilih suatu perkara. Kau harus terima dengan segala konsekuensi yang ada, baik positif maupun negatif untukmu. Aku merasakannya dan itu hal yang berat untukku.

Aku tidak sendirian di dalam organisasi itu. 14 orang temanku membantuku sejak kami masuk pertama kali di MPK OSIS. Ditambah dengan 9 orang teman baru di MPK OSIS membuat aku menjadi semakin bersyukur bisa tumbuh di kalangan orang-orang hebat seperti mereka. Belum pernah selama 16 tahun aku hidup di dunia ini bertemu orang-orang seperti mereka. Ini yang pertama kali.

Terima kasih kawan, kalian sudah mau mendukungku baik dalam keadaan susah maupun senang. Terima kasih atas segala kontribusi dan pengorbanan kalian. Aku senang bisa memimpin orang-orang hebat seperti kalian. Semoga kita semua bisa menjadi kebanggaan untuk semua orang yang kita kenal. Terima kasih atas 3 tahun berharga di SMA. Mungkin aku harus menarik kata-kataku dulu ^_^

Kamsahamnida, chingu…

Tuesday, November 8, 2011

Am I really Love School?

Am I really love school?? Ah~ I do not know about that. It’s very hard for me to say yes if it’s true. But, I don’t like it. Sekolah seperti rumah pertamaku dibanding rumahku yang sebenarnya. It’s going to be crazy at all. Duniaku terasa terbalik. I need school than my home, my own room!! Sejak TK sampai sekarang SMA kadar keberadaanku di sekolah jauh lebih banyak dibandingkan di rumah. Kadang, rumah hanya sebagai tempat untuk makan dan numpang tidur. Aktivitas? Ya di sekolah.
Ketika TK orangtuaku bekerja makanya aku dititipkan di TPA yang emang kebetulan sama tempatnya dengan sekolah. Jam 7 pagi aku diantar ke sekolah dan baru selesai jam 12 siang. Sementara menunggu TPA mulai jam 3, aku harus tidur siang untuk mengisi waktu luang. Tapi sayangnya aku bukan anak yang penurut. Aku dan temanku, Sarah, kadang dengan temanku yang lain seperti Nita, Pandu, Ian, dan yang lainnya, malah bermain di taman. Main ayunan-lah, perosotan, enjot-ejotan (baca: jungkat-jungkit), main putri-putrian, masak-masakan, main gambar-gambaran di papan tulis hitam menggunakan kapur berwarna-warni, dan lain sebagainya. Kadang guruku – biasanya sih dipanggil bunda – marah-marah kalo kami sudah seperti itu. Bahkan, walau sudah mau tidur, kami tetap berbisik-bisik sambil cekikikan ga jelas. Terus kalo bunda nongol kepalanya dari pintu, kami langsung pura-pura tidur biar ga dimarahin. Sungguh kekonyolan yang amat luar biasa…
Tidak hanya di TK, aku juga dimasukkan ke dalam SDIT full day yang terlihat dari namanya saja sudah ketahuan bahwa belajar seharian penuh. Full day bukan diartikan kalo kami belajar seminggu penuh, (gila!) tapi seharian penuh mulai jam 7.30 – ba’da ashar. Bukan aku namanya kalo ke sekolah cuma buat belajar. Aku dan teman-temanku belajar cuma beberapa jam dan sisanya main-main. Main polisi-polisian (padahal udah mau UASBN), nyari biji-biji meletup kalo dimasukin ke air, main vampir-vampiran dan hal yang ga kalah konyol lainnya dibanding ketika TK.
Nah, masuk SMP aku mulai ketagihan sama sekolah. Aku dimasukin lagi ke SMPIT full day. Huahahaha… aku masuk ke OSIS dan di sinilah puncaknya aku menyatakan bahwa school is my home!! Aku berangkat dari rumah jam 6 dan baru pulang jam 6 sore. Bahkan ketika aku kelas 3, aku dan teman-temanku “belajar” sepulang sekolah untuk UN. Tentu saja diselingi dengan main-main. Belajarnya cuma dari jam 4 sore sampai jam 5 sore. Sisanya kami main sampe mau isya. Khe khe khe…
Untuk mencapai sekolahku yang sekarang, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari rumah. Berasa banget capeknya… ditambah aku yang aktif (jiaah… bahasanya..) di organisasi manapun di sekolah membuatku semakin menjadi-jadi mengatakan bahwa school is my home. Huuaaah… badan remuk, rasa lapar yang luar binasa, ngantuk yang ga ketulungan, dan lain-lain perasaan itu muncul ketika aku SMA. Bahkan ketika libur pun aku masih masuk untuk ngurusin suatu hal. Contohnya, orang-orang pada seneng-seneng libur sekolah, melanglang buana ke mana-mana, tujuanku hanya satu, sekolah yang berada di ujung berung itu. Hhh… tapi bener lho, kata-kata bahwa aku diselamatkan oleh amanah itu benar. Buktinya, aku dihindarkan dari beribu kegiatan ga berguna yang “mungkin” biasa teman-teman lakukan ketika libur. Nonton tv, makan, tidur. Begitu berulang-ulang. Yaah… walau capek, tapi itu semua terbayar dengan pengalaman yang ada.
Oke, mungkin kata-kata school is my home bisa dijadikan predikat yang sudah melekat padaku. Aku selalu menjadi orang terakhir yang keluar dari sekolah (bersih-bersih maksudnya?).
Chau… itu saja yang bisa kukatakan sekarang. Mengisi kekosongan menunggu teman-temanku datang latihan karate.
Daah… ^o^

Sunday, November 6, 2011

Pesan Kakak untuk Adiknya

Sabtu 5 November 2011 pukul 15.30. Hari ini genap sudah aku resmi melepas dua jabatanku, ketua MPK dan kaput Rohis. Keduanya aku iringi dengan air mata yang menunjukkan bahwa aku belum siap berpisah dengan kalian dan khawatir bagaimana keduanya akan berjalan nanti. Tapi aku yakin Allah selalu bersama dengan mereka. Aku yakin mereka tahu apa yang harus aku lakukan. Walau mungkin sementara aku harus fokus dengan belajar untuk tahun terakhir, aku sudah janji dengan mereka akan membantu semampuku.
Hei, adik-adik, aku pernah merasakan apa yang kalian rasakan. Itu adalah hal tersulit bagiku untuk menerima keduanya secara bersamaan. Rasa sepi, sedih dan senang sudah kurasakan setahun belakangan. Dan itu merupakan pengalaman yang paling berharga yang aku punya. Suatu saat kau akan merasakan bagaimana teman-temanmu lebih memprioritaskan diri mereka dibandingkan organisasi kalian. Sakit. Lebih sakit daripada diputuskan oleh kekasih.
Tapi aku percaya bahwa Allah masih sama aku. Aku terus berada dekat dengan-Nya, baik malam maupun siang. Aku takut tanpa-Nya aku ga bisa ngapa-ngapain. Aku terasa kering tanpa-Nya. Itulah salah satu faktor aku merasa beruntung menjadi pemimpin, aku bisa selalu dekat dan mau dekat dengan-Nya.
Justru saat-saat seperti inilah yang aku khawatirkan. Aku takut aku menjadi semakin jauh dengan-Nya ketika aku tanpa amanah. Aku takut menjadi seperti orang yang hanya duniawi oriented. Itu hal yang mengerikan untukku. Karena amanah sudah menjagaku.
Ada saat di mana perasaan kalian akan dipermainkan oleh semua orang disekelilingmu. Setidaknya itu yang aku rasakan satu tahun itu. Ada saat di mana kalian harus mengontrol semua emosi yang bisa dibilang sudah mau luber. Ada saat di mana kalian harus kuat di depan teman-teman kalian. Aku sudah merasakan itu, dik.
Sekarang roda itu berputar. Aku harus turun dan kalian harus naik menggantikanku. Jadilah pemimpin teman-teman kalian menuju akhirat. Jadilah seorang pemimpin yang tanpanya tidak akan ada yang bisa menggantikan. Jadilah sosok kakak, orangtua dan guru dihadapan teman-teman kalian. Jadikanlah kasih sayang sebagai pengobat rasa sakit teman-temanmu, dan jadikanlah agamamu sebagai dasar dari semua keputusanmu. Insya Allah aku yakin kalian lebih baik dari aku.
Semangat, adikku sayang, semoga Allah selalu menyertai kalian. >o<

It's not as beautiful as before

Bumiku tak seperti dulu. Indah, menyenangkan untuk dirasakan dan dilihat. Ketika perjalanan pulang dari sekolah naik angkot, hujan turun namun cuaca sedang bermatahari. Aku pikir akan ada pelangi nanti. Lama kutunggu dari balik jendela besar angkot, ternyata itu sebuah pengingkaran.

Dulu ketika aku kelas 1 SMA, tak jarang aku melihat pelangi. Karena aku masuk siang, ketika sore hari sehabis hujan, aku dan teman-temanku bisa melihat pelangi yang sangat indah. Kadang ada 2 pelangi sekaligus. Aku tersenyum melihat keindahan itu dan langsung berputar memoriku semasa kecil. Waktu itu, sebelum kakek meninggal, kami melihat pelangi yang sangat indah dari dekat di halaman rumahku. Aku, kakekku, adikku dan ummi. Kakek menceritakan tentang Jaka Tarub yang mencuri selendang dari para bidadari yang sedang mandi. Yaa.. itulah mitos yang sejak dulu selalu diceritakan.

Selain pelangi, awan di langit juga tak kalah indah. Tak hanya di langit biru. Bahkan awan mendung di langit yang hitam pun sangat menarik untuk dilihat. Apalagi ketika ada angin sepoi-sepoi yang sejuk menampar mukaku. Aduuh.. itu keren banget!!! Rasanya, masih bisa kurasakan sekarang…

Tak jarang aku melihat awan dengan bentuk-bentuk aneh dan lucu. Ada yang seperti dinosaurus, pulau aneh, nenek sihir, kuda nil, roti croissant atau apapun sesuai imajinasi masing-masing.


Tapi bandingkan dengan sekarang. Semua itu perlahan menghilang dari mataku. Aku benci mengakui bahwa Bumi sudah tua. Aku benci mengakui bahwa aku termasuk dari sekian milyar orang di dunia yang kurang peduli dengan alam. Aku hanya bisa melengos menantikan bagaimana berpuluh tahun ke depan.

Aku hanya ingin melihat pelangi dan awan. Aku ingin melihat halo yang kadang ada bersama si bulat bulan purnama di langit malam yang cerah. Aku ingin merasakan angin itu menamparku lagi. Aku ingin kembali ke masa lalu.

Kenyataan pahit yang kini sedang kualami. Setidaknya itulah yang aku pikirkan. Kamu? Apa yang  kau pikirkan? Apakah berpikiran sama denganku?

Wednesday, October 26, 2011

Cinta Pertama dan Terakhir

sebelumnya tak ada yang mampu
mengajakku untuk bertahan
di kala sedih

sebelumnya ku ikat hatiku
hanya untuk aku seorang
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian

kau buat aku bertanya
kau buat aku mencari
tentang rasa ini
aku tak mengerti
akankah sama jadinya
bila bukan kamu
lalu senyummu menyadarkanku
kau cinta pertama dan terakhirku

sebelumnya tak mudah bagiku
tertawa sendiri di kehidupan
yang kelam ini

sebelumnya rasanya tak perlu
membagi kisahku saat ada yang mengerti
sekarang kau di sini hilang rasanya
semua bimbang tangis kesepian

bila suatu saat kau harus pergi
jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik
karena senyummu menyadarkanku
kaulah cinta pertama dan terakhirku
song : sherina munaf

Monday, October 17, 2011

The Lost Brothers

Annyeong~

Guys, aku ingin memperkenalkan kalian kepada lima orang saudaraku yang untungnya telah kutemukan (hehehe T_T). Merekalah abangku yang telah kucari selama ini. Lebih baik aku langsung memperkenalkannya saja kepada kalian. Here they are…

The first brother who is I found is Kwon Ji-yong a.k.a G-Dragon, khe khe khe… aku temukan dia 2,5 tahun yang lalu. Waktu itu aku nonton drama korea judulnya I am Sam. Di sana ada TOP, temennya abang GD. Aku baru tahu kalau TOP itu salah satu member Big Bang. Nah, ketika aku melihat seluruh personil plus dengan biodatanya, langsunglah aku lihat abang. Ternyata, inilah abang yang aku cari selama ini. Thanks God (hohohoho ^o^V). Keahliannya yaitu dalam bidang musik. Dia yang menulis lagu, mengaransemen, menyanyikannya, membuat koreografinya (sometimes,) dan memproduksinya. Yaa.. walau ga sekaligus sih dia melakukan itu semua. Kadang dibantu oleh teman-temannya. Tapi dia hebat menurutku.


The second is Lee Taemin. Huaaa~ aku seneng banget pas lihat Taemin oppa di mv Lucifer-nya SHINEe. Ketika aku cocokan dengan ciri-ciri abangku yang lain, ternyata memang dialah salah satu abangku yang hilang (The Lost Brothers..). I called him dance-machine. Dia adalah abang spesialis dance. Gerakannya itu lho yang W-O-W!! (o.O) LOL!! Bertenaga pisan…


The third is Cho Kyuhyun a.k.a evil-magnae. Abangku yang satu ini, biar dikata “magnae” ama hyungs-nya tapi dia abang pertamaku lho! (omo! O_O) He’s the great singer I think. He can sing every genre song (include country-side?) Hmm… aku menemukannya ketika dia sedang diwawancara setelah penampilan K.R.Y di salah satu acara stasiun tv di korea. Aku seperti mengenalnya (ha?!), kataku waktu itu. Akhirnya, aku langsung take off ke sana. Ketika aku Tanya dia tentang semua kisah hidupnya, ya, he’s my first oppa! Aku langsung menangis tersedu-sedu.. “oppa..” I said.


The fourth is Lee Joon. My “athletic” oppa. Abis keren banget badannya. Aku lihat dia lewat tv di salah satu acara korea di mana dia jadi bintang tamu tetapnya. Aku menemukan bahwa salah satu abangku adalah orang yang senang olahraga atau bisa dilihat & dikatakan seperti itu. Ketika aku lihat Lee Joon tampil di acara tersebut aku langsung take off lagi ke sana dan menemukan bahwa memang dia abangku. Hah~ oppaa.. aku tinggal menemukan the last brother who lost -_-


Finally I found him. He’s Jung Jin-young. I think he’s the cutest brother among of all. Hehehe mianhae, oppa!! Tidak bermaksud untuk membeda-bedakan. I found him when I watched his debut “O.K.”. Di daftarku ada abang yang bernama Jin-young. Aku langsung memencet nomor telepon agensinya dan memaksa berbicara dengan abangku. And, yeah, he’s the last. I was very happy at that time. Hampir-hampir aku teriak di telepon yang untungnya langsung dicegah oleh abang sebelum hal itu terjadi. Yes, my mission is completed!! [\\(>o<)//]


Well, guys, jangan dianggap serius yaa yang di atas. Itu cuma fiksi belaka. Aku terkena virus hallyu wave dan berakhir dengan nge-fans sama mereka. Jadilah tulisan ini dibuat. Aku ga berani nyebut mereka pacar, tunangan atau suami seperti yang dilakukan oleh orang lain. Aku hanya bisa memasang mereka as “The Lost Brothers”, terlalu jauh untukku (^_^). Naah, kalau diurutkan berdasarkan umur, abang pertamaku adalah Kyuhyun, kemudian Lee Joon, GD, Jin-young baru Taemin. Tapi yang aku bingung, kok bisa ibuku melahirkan Kyu-oppa dengan Lee Joon-oppa yang tahun & bulannya sama tapi tanggalnya beda? Cuma beda 4 hari masa! Ckckck… itu salah satu misteri yang belum bisa kupecahkan, saudara-saudara.

Baiklah, sepertinya cukup sekian dari saya. Maaf yaa untuk para fans-nya abang. Semoga tidak kecewa.

Kamsahamnida~

Saturday, October 8, 2011

Childhood

Childhood is a word which I love. Aku suka karena itulah masa-masa indahku. Hahaha… setidaknya bisa dibilang seperti itu. Hari ini aku & Deani, teman sebangku, bernostalgila dengan kisah masa kecil masing-masing. Aku cerita kalo masa kecil aku itu dipenuhi dengan banyak main. Terus aku lanjutin kalo aku suka jepang sejak SD dulu. Aku selalu nyengir kalo ingat bagian itu. Waktu itu, om-ku baru pulang dari Jepang dan ngajarin aku bahasa jepang. Cuma angka doang sih. Yang namanya anak kecil diajarin kan masih belum ngerti dan ngeh banget soal begituan, jadinya aku acuhin aja. Tapi waktu itu juga lagi virus anime-anime jepang beredar, jadilah saya sebagai salah satu korban akutnya. Kemudian aku menjadi anak paling “sok” tentang jepang. Hahaha~ aku sok-sok-an nulis hiragana & katakana gitu deh, tapi asal-asalan. Wong aku aja ga kenal itu huruf jepang apa namanya, malah sok nulis lagi. Tapi... aku bisa lho nulis kanjinya hujan gara-gara niru dari TV, hehehe~ T_T

Kalo lagi ada pelajaran seni gambar yang selalu aku tulis dengan kuas dan tinta hitam adalah huruf-huruf jepang abal itu. Aku selalu bilang sama temanku dengan nada sombong, “nih, huruf jepang tuh kayak gini!” terus temanku itu malah bertanya dengan mata berbinar-binar karena kagum, “iya? Waah, keren! Bacanya apa tuh, fat?” lalu aku jawab, “ga tahu, yang pasti ini huruf jepang.” Gubraak!! Jatoh ga sih kalo gitu ceritanya? Yaa namanya anak SD kelas 3-4an, begitulah adanya. Aku sama Deani cekikikan banget pas cerita itu. Ada guru lagi di depan tapi biarlah (gomenasai, sensei~ -,-)

Terus ada juga kartun judulnya Wong Fei Hung. Aku masih inget itu kartun muncul tiap pagi, mau sekolah atau libur tetep nonton itu kartun. Lucu aja liat tokoh-tokohnya. Serasa jadi pengen superhero beneran waktu itu. Belom ada kan superhero cewek? Naah, aku mengajukan diri untuk itu. Lagunya juga masih kuingat. Gini nih,

kungfu master wong fei hung
kungfu master wong fei hung
pendekar sakti wong fei hung
suka menolong, suka menolong
menumpas kejahatan di dunia
dengan kungfu-nya
jurus saktinya
musuh ditendang
lari tunggang-langgang~

begitulah lagunya. Deani ga bisa berhenti ketawa. Sampai pengen nangis katanya. Terus aku juga inget ayahku minta ditulisin lagu itu, katanya biar bisa nyanyi bareng. Walhasil, aku tulis lagu itu sambil bergumam-gumam ga jelas nginget itu lagu, sendirian di tengah malam, duduk di meja makan dengan sehelai kertas putih kosong dan pensil di tangan sementara ayahku tidur-tiduran di kamar sambil tunggu jadi. Hadooh… konyol tingkat dewa itu... *3*

Kalo udah nonton itu nanti langsung cari channel lain yang ada kartunnya. Cardcaptor Sakura, Dr.Rin, Tokyo Mew Mew... ah~ jadi kangen niih!!! "'(>o<)"

Pokoknya, inget masa-masa kecil itu bener-bener nostalgia yang nostalgila deh! Dijamin seru dan ga akan bosen seumur hidup.

Yo~ kalo begitu cukup sekian dari saya. Ha~ maaf kalo jatohnya malah curhat.

Daah~ ^o^

Sunday, October 2, 2011

Pemimpin Ideal

Satu bulan yang lalu, aku mendengar di sebuah acara berita di televisi tentang pemimpin. Seorang seniman yang juga berprofesi sebagai pengamat politik mendeskripsikan tentang ‘Pemimpin Ideal’ versinya. Ia mengambil dua buah wayang dan mulai memainkan kata-katanya. Sejenak aku mendengarkan semua kata yang ia ucapkan. Terasa ringan namun menusuk hati. Langsung aku tergerak untuk mengambil sebuah notes dan pulpen, lalu kutulis…

Pemimpin itu harus seperti tanah yang walaupun ia diinjak-injak namun tetap menumbuhkan tunas-tunas baru

Pemimpin itu harus seperti matahari yang apabila ia muncul akan timbul suatu energi

Pemimpin itu harus seperti air yang tidak terlihat tinggi maupun rendah di manapun ia berada. Tidak terlihat kaya di kalangan orang miskin dan tidak terlihat miskin di kalangan orang kaya karena pada dasarnya air itu rata

Pemimpin itu harus seperti api yang bisa menyelesaikan apapun karena pada dasarnya tidak ada yang tidak bisa dihabisi oleh api
Sujiwo Tedjo

Tertegun aku mendengar kata-kata itu. Walau aku hanya menulis inti dari pembicaraannya, tetap saja membuatku tertunduk malu. Apakah aku sudah menjadi seperti apa yang teman-temanku harapkan? Aku pun hanya tersenyum.

Thursday, September 29, 2011

Remember When

Remember when I cried to you a thousand times
I told you everything
You know my feelings
It never crossed my mind
That there would be a time
For us to say goodbye
What a big surprise

But I’m not lost
I’m not gone
I haven’t forgot

[chorus]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again
Remember when…

I remember when
It was together ‘til the end
Now I’m alone again
Where do I begin?
I cried a little bit
You died a little bit
Please say there’s no regrets
And say you won’t forget

But I’m not lost
I’m not gone
I haven’t forgot

[chorus]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again
Remember when…

That was then
Now it’s the end
I’m not coming back
I can’t pretend
Remember When

[chorus]
These feelings I can’t shake no more
These feelings are running out the door
I can feel it falling down
And I’m not coming back around
These feelings I can’t take no more
This emptiness in the bottom drawer
It’s getting harder to pretend
And I’m not coming back around again
performance : avril lavigne

Saturday, September 10, 2011

Untuk Sahabat yang Paling Aku Sayang

Sahabat yang aku sayang,
memiliki seseorang yang menyayangimu sangat kau butuhkan
Ia bisa melindungimu,
bertanya apakah kau sedang dalam kesulitan,
bertanya apakah kamu sudah makan
Ia bisa menjadi seorang yang kau idolakan
Ia adalah orang yang menurutmu paling mengerti kamu
Ia pun bisa menjadi orang yang paling memengaruhi kamu
Ya, memiliki seorang 'kekasih' yang baik adalah impian setiap perempuan
termasuk aku

Sahabatku tersayang,
aku tahu di umurmu yang sekarang
kau sedang butuh banyak kasih sayang
Aku tahu kau masih mudah goyah dan terburu-buru dalam memutuskan
Aku tahu bahwa kau merasa tidak enak dengan perasaan yang dia berikan

Tapi, sahabatku,
apa kau tidak tahu seberapa besar aku menyayangimu?
Apa kau tidak tahu seberapa besar aku mencintaimu?
Tak tahukah kau berapa banyak waktu yang aku korbankan hanya untukmu?

Sahabatku,
aku sangat menyayangimu,
aku sangat mencintaimu
Melebihi yang bisa dijanjikan 'kekasihmu' itu kepadamu

Aku selalu mendengar keluhmu
ketika kau bilang 'kekasihmu' mendiamkanmu

Aku selalu ada ketika kau sedih dan menangis,
ketika kau bilang 'kekasihmu' memutuskanmu begitu saja

Sahabatku yang sangat berarti untukku,
kita sudah melalui begitu banyak waktu bersama
Kita tertawa,
kita menangis,
kita saling mendukung,
kita selalu bersama setiap waktu
Kau dan aku

Sahabatku,
mengapa kau lebih memilih dia daripada aku?
Mengapa kau selalu tersenyum kepadanya daripada aku?

Aku sakit, sahabatku
ketika kau pilih dia untuk pulang bersamamu
daripada denganku

Aku cemburu, sahabatku
ketika kau tertawa dan menangis dengannya
daripada bersamaku

Aku sedih,
ketika kau bilang dia yang paling mengerti kamu
daripada aku

Sahabatku,
bolehkah aku bertanya kepadamu?
Apakah kau masih bersamaku?
Apakah kau masih anggap aku orang yang terbaik untukmu?
Apakah kau masih ingat apa sudah kita lalui.

Sahabatku,
maafkan aku jika kau merasa kurang kasih sayang dariku
Maafkan aku jika aku pernah menyakiti hatimu
Maafkan aku jika aku belum memerhatikanmu

Namun, di atas semua itu,
aku sangat mencintaimu, sahabatku
aku mencintaimu karena Allah

Tuesday, August 30, 2011

I Prayed

Depok, 30 Ramadhan 1431 H/ 9 Septembar 2010 M
“Jam 8.36 pm,
satu tahun yang lalu…”

Semua manusia sedang sibuk bertakbir mengingat-Nya tapi aku sendiri di sini.
Semua manusia sedang bergembira akan hari kemenangan esok tapi mengapa aku sepi?
Semua orang sedang sibuk mengirim ucapan maaf ke semua orang yang mereka kenal tapi aku diam.
Hanya sibuk menerima dan membaca ucapan tersebut.
Aku sedih akan perginya Ramadhan.
Aku sepi tiada yang menemani di samping maupun di hati.
Aku berdosa, merasa bukan apa-apa tahun ini, di Ramadhan ini.

Ya Allah, jasad yang Engkau berikan bagai penuh kotoran yang takkan bisa dibersihkan kecuali dengan ridho-Mu, ridho orang tuaku dan balasan kasih sayang akan maafku kepada semua saudara seagama dan seiman.

Ya Allah, hamba merasa tak pantas akan hari kemenangan yang Kau berikan.
Hamba merasa belum berbuat apa-apa di bulan yang akan berlalu.
Hamba terlalu sibuk akan dunia yang telah Kau berikan, ya Allah!!

Hamba mohon, dengan segala kuasa-Mu, ridho-Mu, kehendak-Mu dan kasih-Mu,
sucikanlah hamba,
baik lahir maupun batin, baik teori maupun pikiran, baik yang diperbuat maupun yang diucapkan,
di hari kemenangan dan hari-hari kemudian.

Ya Allah, hamba merasa tak mampu untuk mengucapkan ‘mohon maaf lahir batin’ kepada orang tua hamba.
Apakah hamba termasuk orang yang sombong & durhaka kepada orang yang telah 15 tahun mengurus hamba?
Berikanlah hamba keberanian, ya Allah, untuk mengatakannya kepada mereka.

Ya Allah, ampunilah hamba, maafkanlah hamba, karena hanya Engkau yang Maha segala di atas yang segalanya.
Ridhoilah hamba,
berikanlah kepada kedua orang tua hamba keni’matan dunia dan akhirat-Mu
Ampunilah hamba, ya Allah…


Ini do’aku di tahun lalu & kau harus percaya bahwa Dia mengabulkan do’aku malam itu. Esoknya aku membalas semua sms teman-temanku & mengucapkan ‘mohon maaf lahir batin’ kepada orang tuaku.
Allahu akbar…

Saturday, August 27, 2011

Short Story

Ini hanya sebuah cerita yang sangat singkat

Suatu hari, seorang laki-laki datang kepadanya

bertanya kepadanya apakah ia mencintai laki-laki itu

Si gadis kaget dengan pertanyaan itu

Dia hanya diam, berpikir

jawaban bagaimana yang harus ia katakan

Akhirnya si gadis menjawab dengan diplomatis

Kau teman yang baik

Si laki-laki terdiam sambil menatap si gadis yang tersenyum

mengerti dengan jawaban si gadis

Si laki-laki tersenyum, membungkuk seraya mengucapkan,

terima kasih

Si laki-laki berbalik dan pergi meninggalkan si gadis

yang memerah menahan tangis

karena dirinya telah berbohong

bahwa sebenarnya, ia menganggap laki-laki itu

lebih dari seorang teman

Aku mencintainya, ia berbisik

Wednesday, August 24, 2011

For My Dearest Brother In The World

Dear kakak,

Akhir-akhir ini aku mikirin tentang semua kebaikan kakak. Semuanya tanpa terkecuali. Kakak yang support aku, kakak yang bikin aku ketawa, kakak yang bikin aku nangis, kakak yang kadang pergi ninggalin aku ga tahu ke mana, kakak yang punya ide gila banyak banget, kakak yang… hh~ susah kak kalo disebutin satu-satu, kebanyakan!

Aku inget ide kakak untuk bikin sepatu yang dibawahnya ada tulisan namaku. Jadinya kalo aku lewat terus tanahnya becek, pada tahu kalo aku abis lewat, soalnya namaku keceplak di lantai. Hahahaha… aku ga bisa berhenti ketawa pas dengernya. Sampai sekarang pun masih begitu. Oh ya, yang waktu aku ikut lomba cerpen juga, kak! Aku bener-bener berterima kasih banget sama kakak yang udah mau bantu aku siang malam. Inget kan aku selalu konsul sama kakak tiap malem? Sampe kakak belom tidur dan baru makan jam 11 malem! Aku menang! Dapet juara 1 lagi. Yaah… walaupun aku cuma bisa traktir kakak pake es teh manis tapi seenggaknya itu tanda aku berterima kasih sama kakak. Thank’s, my bro!

Kakak selalu bilang jangan cengeng dan harus disiplin. Tapi entah kenapa kak, dua hal itu yang sulit banget untuk dijalanin. Entah kenapa kalo inget kakak, aku nangis. Padahal yang aku inget itu hal yang menyenangkan dan ga ada yang perlu ditangisi! Aku juga entah kenapa masih belom bisa mengatakan “a” untuk seterusnya. Aku masih bergantung sama orang lain, padahal harusnya orang itu yang bergantung sama aku. Tapi untungnya kak, ga ada orang yang nuntut aku supaya harus 11,5 : 12 (baca: mirip) sama kakak. Semua orang udah percaya sama aku :D

Kak, tahu ga? Di sekolah aku ada yang nge-fans lho sama kakak! Dia seneng banget kalo aku ceritain semua kelakuan kakak. Nggak cewek nggak cowok. Itu cukup ngebuktiin kalo kakak adalah orang yang pantas dikenang… hahahaha… aku lebay, ya? Maaf, maaf…

Intinya, kak, aku senang jadi adik kakak. Banyak orang yang bilang kita betul-betul adik-kakak. Aku senang mereka bilang begitu. Oh ya, kapan kakak pulang? Orang rumah pada kangen tuh kak! Di sekolahku juga, yaa… walau kakak sering main ke sekolah tapi yang sering-sering dong! Hmm… satu lagi, do’a-in aku ya kak, supaya aku jadi orang yang bertanggungjawab.

Dadah… [ \\^o^// ]

Tuesday, August 23, 2011

Gotta Go My Own Way

I gotta say what's on my mind
Something about us
doesn't seem right these days
Life keeps gettin in the way
Whenever we try, somehow the plan
Is always rearranged
It's so hard to say
But I've gotta do what's best for me
You'll be ok...

I've got to move on and be who I am
I just don't belong here
I hope you understand
We might find our place in this
World someday
But at least for now
I gotta go my own way

Don't wanna leave it all behind
But I get my hopes up
And I watch them fall everytime
Another colour turns to grey
And it's just too hard to watch it all
Slowly fade away
I'm leaving today 'cause I
Gotta do what's best for me
You'll be ok...

I've got to move on and be who I am
I just don't belong here
I hope you understand
We might find our place in this
World someday
But at least for now
I gotta go my own way

What about us?
What about everything we've been through?

What about trust?

You know I never wanted to hurt you

what about me?

What am I supposed to do?

I gotta leave but I'll miss you

I'll miss you

So
I've got to move on and be who I am

Why do you have to go?

I just don't belong here
I hope you understand

I'm trying to understand

We might find our place in this
World someday
But at least for now

I want you to stay

I gotta go my own way
I've got to move on and be who I am

What about us?

I just don't belong here
I hope you understand

I'm trying to understand

We might find our place in this
World someday
But at least for now

I gotta go my own way
I gotta go my own way
I gotta go my own way
(vanessa hudgen's song)

Thursday, August 4, 2011

Kawan, Aku Bingung & Merasa Sakit Di Sini....

Baiklah, aku mengaku. Ya, aku jengah dengan lagu Wedding Dress-nya Taeyang. Aku mengaku bahwa dengan kehebatan vocal dan penghayatannya sampai-sampai bisa memutar ingatanku akan masa lalu. Tentang aku yang menyukai seorang laki-laki hingga sampai akhirnya aku menyadari bahwa dia hanya kakakku. Seorang yang memang mengajariku yang akhirnya aku sadar bahwa dia hanyalah mentorku. Seorang yang memang jarang berada di sampingku namun dia tetap mendukungku, dia hanyalah temanku.

Kawan, begitu sakit dan sepinya aku ketika tahu dia sudah tak ada di hadapanku. Aku tahu bahwa semua itu hanyalah khayalan belaka ketika aku meminta pada-Nya agar dia tetap di sampingku. Waktu akan terus berputar dan tak kan pernah kembali, kawan. Itu kenyataan yang sangat menyakitkan.

Aku tahu bahwa aku hanya menganggapnya saudara. Tapi aku selalu jengah setiap kali dia memandangku. Perasaan antar lawan jenis itu pun muncul namun aku selalu mengelak, dia hanya kakakku, itu yang selalu kuucapkan. Dia hanya akan ada dan selalu aku anggap sebagai figur pendukung bukan pendamping, hanya akan aku anggap sebagai seorang kakak bukan kekasih.

Aku tahu selama ini aku masih bingung dengan tempatnya di hatiku. Awal, aku memang menyukainya karena semua kebaikannya walau tak jarang dia buatku menangis. Tak lama aku sadar bahwa itu bukan perasaan antar laki-laki dan perempuan, melainkan perasaan minta dukungan seorang adik kepada kakak yang sudah banyak pengalaman. Aku tak tahu apakah dalam fase tersebut aku hanya membohongi diri atau malah aku dibohongi oleh diri. Sungguh, jika kau tanya apa perasaanku padanya akan kujawab, aku tak tahu. Hanya kalimat itu yang menjadi penutup bahkan di hampir semua puisi dan karangan tentangnya, aku tak tahu.

Tidak tepat memang aku menghubungkan antar lagu yang dibuat untuk kekasih yang pergi dengan ceritaku di atas. Kau perlu tahu diriku bahwa aku bukan orang yang pandai dalam menghubungkan sesuatu. Aku hanya akan merasa cocok jika memang begitu.

Kawan, aku bingung dan merasa sakit di sini…

Friday, July 8, 2011

Learn To Be Ikhlas

Annyeong~

Aku mau melakukan kebiasaanku, sharing!!! Hari ini juga merupakan hari yang paling berkah buatku karena aku dapet banyak banget pengalaman yang mungkin hanya bisa aku rasakan sekali seumur hidup. Aku jadi panitia “Burger Cihui” yang diselenggarain sama ibu-ibu temen ummi, tapi aku & kak shiddiq–kakak kelas waktu NR, angkatan 2–yang bikin games-nya.

Pada awalnya aku agak ngeluh juga disuruh bikin kayak begituan tapi itung-itung amal dan mungkin cuma dateng satu kali setahun, aku iya-in. Rapat pertama aku itu hari selasa, tepatnya satu hari sebelum hari H. Wah, parah! Tahu apaan aku kalo baru rapat hari-hari begitu. Tapi ternyata, aku ga tahu ini bener apa enggak dugaan aku, mereka baru rencanain semuanya pas hari aku dateng. Yaa, mungkin aku harus bersyukur karena dengan begitu aku jadi tahu bagaimana keseluruhan acaranya. Oh ya, yang jadi panitia nggak cuma berdua. Ada banyak kakak dari HK (Husnul Khotimah) yang ngebantu. Bisa dibilang semuanya panitia kecuali aku & Nuha yang bukan anak HK.

Hari H tiba!!! Aku kesel banget karena disuruh dateng jam 6.30 pagi tapi pas aku nyampe di rumahnya kak shiddiq mereka belom ngapa-ngapain!! Nohok banget buat aku yang sebenernya telat bangun dan buru-buru untuk sampe sana tapi nyatanya? Heh, aku cuma bisa menghela napas panjang. Ya sudahlah, toh acara masih akan terus berlanjut. Panitia remaja (jiaah~ bahasanya…) kurang orang. Sekitar 15 orang menangani anak sebanyak kurang lebih 80 anak!! Bayangkan! Agak pesimis juga tapi hadapi saja. Dan ternyata kami bisa! Buktinya, walau ngaret dan kegiatan mentoring dihapus, kami bisa ngelaksanain semuanya dengan baik. Bahkan ibu-ibu saja pada berterima kasih sama kita. Hahaha… kepuasan tersendiri untuk kami, terutama aku.

Yang aku pelajari di sini adalah bagaimana cara aku bisa menerima dan meng-ikhlas-kan suatu hal. Dari yang awalnya aku ogah-ogahan sampai aku menikmatinya dan bahkan bersyukur karenanya. Itulah keajaiban sebuah ke-ikhlas-an. Aku juga senang bergaul dengan anak-anak HK itu. Mereka 2 tahun di atasku yang berarti harusnya mereka sudah lulus dan lanjut ke PTN tapi sistem di sana ada yang namanya tahun persiapan, jadinya mereka tambah 1 tahun di pondok untuk menyiapkan semuanya. Mereka adalah anak-anak luar biasa yang aku iri karenanya. Mungkin karena faktor mereka yang “senior” daripada aku, aku merasa mereka punya nilai tambah sendiri. Two thumbs for them!!  [d >o< b]

Itu yang aku pelajari hari ini. Jatohnya mungkin jadi curhat, tapi tak apalah. Berbagi itu lebih menyenangkan daripada dipendam untuk diri sendiri. Karenanya mungkin kawan yang membaca bisa belajar juga dari pengalamanku.

Eh ya, aku punya foto-foto dengan anak-anak HK yang akhwat (perempuan). Tapi cuma 2, ga apa-apa yaa?

[di parkiran Taman Wisata Pasir Putih, Sawangan]
nuha, afifah (adeknya kak shiddiq), kak maziah, kak dame, aku  & atikah

[di tanah lapang, sunset]
kak maziah, aku, afifah, atikah & nuha
yang foto kak dame

Saturday, July 2, 2011

Men Behind Me

Annyeong~
Aku mau sharing tentang beberapa pria yang aku kenal dan pernah aku temui. Aku menulisnya karena aku bangga terhadap mereka. Aku menilai mereka sebagai yang tak terhingga dalam memengaruhi hidupku.

Ayahku adalah orang pertama di daftar list-ku yang akan ku sebut sebagai orang yang memengaruhiku. Bahkan beliau-lah orang yang paling me-support-ku dalam masalah cita-cita. Orang paling sibuk di rumah selain aku dan ibuku adalah ayahku. Aku tidak memanggil ayah untuk orangtuaku, melainkan abi–yang dalam bahasa arab berarti ayah. Beliau yang selalu cari berita tentang beasiswa ke luar negeri, yang selalu paling repot dalam masalah akademisku, yang paling canggih dalam bepikir, yang paling bisa membuat lelucon di rumah, yang paling sabar, yang paling “melek” teknologi canggih, yang paling paling dalam mendorongku. Orangtuaku ga pernah sekali pun memaksakan kehendaknya padaku. Semua terserah aku yang nanti akan menjalaninya. Itulah yang membuatku sangat bangga memiliki orangtua seperti ummi & abi. Saranghae…~

Yang kedua adalah para bapak guruku di NR. Mereka adalah orang-orang luar biasa yang selalu menyemangati kami, para muridnya, dalam belajar. Pak Faozan, beliau adalah orang yang membuatku jatuh cinta dengan bahasa arab. Karena beliau-lah aku jadi ingin belajar bahasa arab. Beliau juga pandai agama. Ilmu fiqh-lah yang menurutku paling beliau kuasai. Aku ga pernah habis bertanya masalah fiqh dengan beliau karena beliau ga pernah lelah dalam menjawab pertanyaanku.

Pak Unggul adalah guru yang paling semangat menyuruhku menghafal setelah Pak Burhan–guru tahfidz ketika aku SD. Ga pernah beliau capek nungguin aku menghafal sebegitu banyaknya surat. Beliau juga adalah guru eksak nomor 1 menurutku–yang kedua Pak Asep. Pak Unggul jago matematika, kimia, fisika, tahfidz & spiritual. Kalo ngomongin hal-hal yang berbau “ghaib”, beliau ahlinya… (He~ nyengir kuda saya,).

Ada Pak Asep yang membuatku percaya diri dengan ilmu tulis menulis. Bisa dibilang, beliau yang paling paling dalam menyuruhku membuat tulisan. Beliau jugalah yang mengenalkanku pada diary yang sebenarnya aku pernah kecemplung di situ. Tapi kalau beliau yang nyuruh, nurut aja saya melakukannya. Beliau juga jago dalam matematika, fisika, bahasa sunda & suaranya bagus banget kalo lagi tilawah. Merinding euy

Selanjutnya Pak Muharman. Beliau adalah orang yang bikin aku berani untuk tampil & berbicara di depan. Beliau selalu mengoreksi kekurangan muridnya ketika kami berbicara di depan. Beliau juga yang membuatku terjun ke dunia organisasi. Sekarang jadi beginilah aku, hanyut dalam arus organisasi & sosialisasi yang ga pernah putus. Beliau juga orang yang membuatku berani dalam menyampaikan pendapat. Wawasannya juga luas, jadi kalo aku lagi baca buku atau nonton film bisa sharing sama beliau karena beliau pasti udah pernah baca atau nonton. He’s a greatman…

Yang ketiga adalah dua orang yang nggak akan aku sebut namanya. Aku terlalu malu untuk menyebutkannya. Seorang yang pertama adalah teman SMP-ku. Satu angkatan denganku tapi nggak seumuran. Dia lebih tua 2 tahun dariku. Dia orang yang pernah bikin aku falling in love setengah mati. Dia orang yang menyemangati aku untuk terjun di organisasi ketika aku kelas X (sepuluh). Dia orang baik dan . . . aku ga bisa ngelanjutin lagi,

Seorang yang kedua adalah kakakku, guruku, ayahku & temanku. Itu semua jadi satu kalau sama dia. Aku sering menyebut tentangnya–walau tidak secara gamblang–melalui tulisan-tulisan atau puisi. Aku ga bisa berkata banyak tentangnya. Terlalu panjang untuk menguraikannya & terlalu sedih untuk mengenangnya bagiku. Mereka berdua–temanku & kakakku–adalah pria yang juga memengaruhi hidupku. Aku ga tahu apakah ada pria lainnya yang akan memengaruhiku. Mungkin ada, mungkin juga tidak. Satu yang aku pinta kepada Tuhanku Yang Maha Kuasa dan Pemurah, berikan cahaya-Mu untuk orang-orang yang telah kusebut namanya. Berilah mereka secuil dari seluas samuderanya nikmat-Mu. Aku harap mereka bahagia untuk dunia dan akhirat nanti. Amien…

Saturday, June 11, 2011

Aku & Kakakku

Annyeong~
Aku punya kakak tapi dia mau pergi. Yaah… tadi sih perpisahannya, kalau yang aku lihat sih, dia akan selalu sama aku, adiknya. Aku senang tapi sedih karena kita bakal jauh. Perasaan adik dan kakak yang mengharukan. Aku masih butuh kakakku, bisa dibilang aku manja sama dia.
Walau aku sedih, aku juga bahagia. Ayah dan bunda setuju dengan jurusan yang kakakku ambil. Ga ada masalah, karena orangtua kami bukan tipe orang yang suka memaksakan kehendak. Asal anak-anaknya bahagia, mereka juga.
Ayah ga datang ke acara tadi. Aku dan kakakku sangat sedih. Karena beliau ga bisa melihat kami di sana. Agak kesel juga sih, tapi aku maklum karena ayah sibuk. Kakak juga maklum. Kalo menurutku kakakku orang yang sabar, banget malah. Aku senang punya kakak seperti dia. Bisa aku jadiin contoh. Selain itu, dia juga orang yang cerdas karena bisa menutupi emosinya dengan keceriaan. Kakak~
Aku dan kakakku hampir mirip. Kata orang, kalo aku lahirnya bersamaan dengan kakakku dan jenis kelaminnya sama, kami seperti kembar. Kami lebih suka bahasa ketimbang logika, tapi cara berpikir kami ga abstrak, melainkan logis. Aneh ya? Kakakku itu pengetahuannya luas banget! Aku sering tanya ke dia tentang semua hal dan dia bisa jawab. Kadang-kadang dia juga membentuk cara berpikirku. Karena itu aku ga cuma anggap dia sebagai kakak, tapi juga guru bahkan ayah. Dia selalu buat aku tersenyum, ketawa, nangis juga ga jarang, melindungi aku, pokoknya semuanya deh! Oppa, saranghae~
Kakakku itu menjadi panutan oleh teman-temannya. Kadang aku jadi iri sama dia. Dia sering kasih tau aku gimana caranya, tapi aku ga pernah peduli. Parah ya? Hahaha… maafkan aku, kak.
Aku punya satu pesan buat kakakku yang paling aku sayang di dunia. Walau kita ga tinggal serumah lagi karena kakak bakal pindah ke tempat lain, tolong selalu ingat aku sebagai adikmu yang manis, yang lucu, yang selalu menurutimu walau kadang bandel kalo dikasih tahu. Aku sayang kakak. Kakak orang yang pertama yang muncul dipikiranku kalo aku lagi emosi. Oh ya, maafin ayah dan bunda ya, kak. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Tapi setidaknya aku datang ke acara kakak, kan?
Aku janji akan jadi seperti kakak, tapi ga sepenuhnya janji lho! Kan setiap orang berbeda.
Semangat untuk dunia barumu, kak. Bagi-bagi kesenangan, kesedihan dan ilmu yang kakak dapet ya? Biar aku jadi adikmu yang cerdas dan pintar.
Dadah, kakak!! Kita akan ketemu lagi kok suatu hari nanti…
Fighting!

Thursday, June 9, 2011

Kawan, Roda Itu Sedang Berputar

Kehidupan itu seperti roda yang berputar dan manusia punya jatah masing-masing kapan ia berada di atas, kapan ia berada di bawah. Bukanlah takdir manusia ia menjadi seorang yang terpuruk karena sebenarnya kita sudah diberi pilihan. Namun sayangnya, kita tidak melihat hal tersebut. Menjadi seorang yang berada di bawah bukanlah sebuah hal yang memalukan. Justru dengan begitu, kita harus tunjukkan bahwa kita mampu berada di atas dan kita layak akan itu. Pengalaman itulah yang menjadi pembelajaran hidup, diambil hikmahnya kemudian kita ceritakan kepada orang lain, agar orang tersebut tidak melakukan apa yang pernah kita lakukan.

Pengalaman hidup seperti itulah yang sedang ku jalani sekarang ini. Aku sedang diberi ujian agar aku menjadi orang yang kuat. Baik fisik maupun mental. Dulu aku pernah berada di atas, tapi kemudian roda kehidupanku mulai berputar ke bawah. Menyedihkan memang. Sangat. Tapi dengan begitu aku bisa merasakan perasaan orang ketika mereka berada di bawah.

Roda itu berputar untuk manusia. Seluruhnya, tanpa terkecuali selama ia hidup. Banyak orang yang mengeluhkan betapa hidup kadang tidak adil. Ia mengeluhkan mengapa ia selalu berada di bawah. Mengeluh bukanlah cara yang tepat untuk itu, malah hanya membuat kita menjadi makin tidak layak untuk dapat berada di puncak. Karena ia tidak berusaha memikirkan dan melakukan seperti layaknya seorang di puncak.

Tuhanlah yang mengatur kapan kita dapat bagian di puncak, tapi kita jugalah yang harus berusaha untuk bisa di atas. Berada di puncak juga merupakan ujian tersendiri. Ujian yang mungkin bisa membuat kita malas untuk memandang ke bawah. Ujian yang mungkin bisa membuat kita menjadi tidak pantas untuk menjadi yang di atas.

Ayolah, kawan, bersama-sama kita menyamakan cara pandang kita. Tentang bagaimana kita memandang hidup ini, rezeki yang telah diberikan maupun amanah. Bersama, kita harus menjadi orang yang layak untuk berada di puncak. Bukankah kita berasal dari akar yang sama?

Wednesday, June 8, 2011

These Are My Dreams

Annyeong~

Tomorrow is my last battle!!! Yeah~
And after that, I’ll be on the last grade in my high school and I’ll be free!!! Yeay~

I was eating when I thought what my goals are. Pernah ga aku tulis kalo aku adalah orang yang “maruk” akan cita-cita? Belum? Padahal itu salah satu sifatku yang paling dominan. Ketika aku melihat hal yang menarik, aku langsung berpikir, bagaimana jika aku menjadi seperti itu atau melakukan hal tersebut nanti setelah aku menyelesaikan pendidikanku. Pasti sangat menyenangkan. Mungkin sebagai buktinya, akan ku jabarkan apa saja keinginan dan cita-citaku sejak aku SD sampai SMA saat ini. Check this out!

Aku belum punya cita-cita yang kuat ketika aku kelas 3 SD. Waktu itu kehidupanku hanya untuk bermain dan bermain. Ketika aku naik kelas 4, keinginanku mulai tumbuh. Aku ingin menjadi fashion designer hanya karena aku suka gambar-gambar baju. Aku ingin menjadi guru hanya karena kedua orangtuaku guru. Begitu sampai aku kelas 6 SD dan masuk ke SMP.

Parahnya, ketika aku SMP, aku ga punya cita-cita yang spesifik. Dibanding dengan masa aku SD, masih lebih baiklah karena aku punya sesuatu untuk diperjuangkan. Aku selalu berkata aku ingin menjadi designer interior hanya karena aku suka menggambar denah bangunan. Tapi lebih sering rumah sih. Kemudian aku berpikir untuk menjadi fotografer. Aku suka memotret teman-temanku, awan, kerikil, gunung, apapun itu. Tapi sebenernya, aku mau jadi street photographer karena aku pikir itu keren! Sayangnya, aku ga punya ilmu tentang photography. Jadi, mimpi itu mungkin hanya bisa kukembangkan sebagai hobi.

Aku juga pernah berpikir untuk bisa menjadi hiker or pendaki gunung. Menaklukkan gunung tertinggi yang belum pernah ditaklukkan dan mengibarkan panji islam serta bendera merah putih, sepertinya sangat mengharukan!

Ketika aku SMA-lah cita-citaku mulai mantap. Aku akan menjadi seorang sastrawan, penulis sekaligus menjadi penerjemah. Aku rasa itulah bidang yang cocok untukku. Literature! I love it! Sering ketika aku mau tidur, berpikir, nanti aku akan menjadi seorang editor di sebuah majalah terkenal. Kemudian menjadi seorang traveller yang berkeliling dunia untuk mencari info dan bahan untuk aku menulis. Sambil melakukan hal itu, aku akan sebarkan islam ke semua orang yang aku kenal di luar negeri. Aku juga membayangkan nanti ketika aku berumur kesekian puluh tahun, akan menerima Noble Prize Winner seperti semua penerima sebelumnya.

Aku juga sudah janji dengan Ovi, Kamel & Neng Ary kalau kita bakal ketemu di bawah Eiffel Tower 10 tahun lagi (itu tahun lalu, kalo tahun ini berarti tinggal 9 tahun lagi).

Keinginanku yang kesekian adalah menjadi seorang chef andalan. Khu..khu..khu.. tapi keinginanku inilah hanya berdasar karena aku suka makan makanan enak. Khu..khu..khu.. atau menjadi food tester juga oke! Dengan begitu, aku bisa mencicipi semua makanan enak di dunia sekaligus jalan-jalan. Hahahahaha…

Oh ya, selanjutnya adalah aku mau punya rumah yang terbuat dari kayu di sebuah tempat yang sangat indah!! Aku juga ingin bisa menaiki kuda sambil memanah. Whew, what an unexpected things ever! Lalu aku juga ingin memainkan gitar di sebuah padang bunga yang cantik. Di situ aku bisa merasakan hembusan angin yang menerpa wajahku. What a beautiful view, isn’t it?

Menjadi seorang dirigen (jerigen?) atau kondektur sebuah konser klasik yang megah juga salah satu mimpiku. Itu karena aku sering jadi dirigen ketika SD, jadinya kebawa dah! Aku juga ingin bisa memainkan semua jenis alat musik, seperti piano, gitar, suling, biola, cello, saxophone, bahkan akordeon. Intinya sih pengen jadi musisi. Tapi takdirku mengatakan bahwa aku akan menjadi seorang sastrawan (How confident I am!!!).

Akhirnya, aku juga harus memikirkan soal ibadahku. Akan aku ajak keluargaku untuk ber-umroh & haji bersama. Dengan begitu lengkap sudahlah rukun islamku. Aku akan menyempurnakannya nanti setelah Allah kasih aku rezeki untuk bisa membalas kebaikan kedua orangtuaku.

Mimpikah aku? I do not think so. Hahaha… mungkin kau akan tersenyum atau tertawa mendengar semuanya. Seakan aku sedang membual dan terdengar sedang bercanda. Dengan menulis seperti ini bukannya aku mau menyombongkan diri, tapi lebih ingin bercerita dan berharap kalian mendo’akanku. Semoga begitu. Karena hanya Allah-lah yang mengabulkannya, manusia cuma perlu berdo’a dan berusaha. Tapi percayalah kawan, dari semua buku yang aku baca tentang orang-orang sukses, kesuksesan mereka berawal dari mimpi. Dan sekali lagi aku berkata, jangan kaget ya kalau seandainya aku muncul di hadapan kalian dengan wajah tersenyum lebar sambil menceritakan bahwa semua mimpiku tercapai. Semua tanpa ada yang terlewati.

Kamsahamnida~