Sunday, October 10, 2010

Dari dan Untukmu, kawan...

Untuk :
Sahabatku dari sahabatmu dan untuk semua orang yang mempunyai sahabat di dunia ini. Semoga persahabatanku dan persahabatan kalian tak kan pernah lekang dimakan oleh waktu.


Dari :
Sahabat tercintamu yang selalu membutuhkanmu kapan dan di mana pun kau berada. Serta untuk orang yang mempunyai sahabat terdekat yang sedang membutuhkan seorang untuk dijadikan tempat curhat.

Apa kau tahu rasanya meninggalkan seseorang yang kau cintai? Hati ini sakit rasanya. Perasaan khawatir dan bersalah pun selalu menghantui hati. Air mata pun tak terbendung lagi untuk keluar dari tempatnya. Ingin rasanya ku meminta kepada Tuhan, tolong biarkan hamba untuk bersamanya. Tapi akhirnya aku pun sadar, bersamanya tak kan bisa membuatku bahagia selamanya. Aku harus terus bangkit dan memulai semuanya dengan baik. Tak ada waktu untuk memikirkan yang lalu. Yang ada hanya masa depan cerah yang menantiku. Walaupun di dalam hati yang paling dalam tersimpan rasa sedih, kecewa pada diri sendiri, dan perasaan tidak enak lainnya bercampur menjadi satu, aku harus bertahan. Janganlah kau jatuh sebelum waktunya. Dan bangkitlah segera ketika kau jatuh. Aku yakin itulah jalan sebenarnya menuju kebahagiaan dan kesuksesan….

Bohong! Semua yang kutulis adalah kebohongan. Aku masih terpuruk di lubang gelap. Tak mampu untuk bangkit karena tak ada yang membantuku. Tolong aku! Aku asing bagi diriku sendiri. Aku tak mengenal diriku lagi. Semuanya buyar….

Sahabat, ke mana dirimu selama ini? Aku mencarimu sampai ke ujung dunia. Apa kau tak tahu bahwa sahabatmu ini benar-benar membutuhkanmu? Masih dan akan selalu membutuhkanmu? Bantulah diriku yang asing ini untuk mengenali lagi diriku! Tolonglah sahabatku….

Menangis adalah hal terakhir yang dapat kulakukan untuk mengatasi segala permasalahanku. Aku sendiri pun tak mengerti mengapa harus menangis. Mengapa tidak marah? Atau mengapa tak menguburnya dalam-dalam di dalam hatimu? Mengapa menangis?! Menangis adalah satu cara yang sehat untuk menyalurkan emosimu. Saat kau menangis, semua perasaan yang kau pendam akan keluar. Rasa sedih, kecewa, marah, semuanya jadi satu. Aku beruntung menjadi salah satu insan yang dapat merasakan ni’matnya menangis. Thank’s God…!

Kenangan bersama seseorang tak kan dapat terhapus dari dalam ingatan seseorang. Seperti ingatanku bersama sahabat dalam berbagai suka maupun duka. Di kala senang kami bernyanyi bersama, tertawa bersama dan menggila bersama. Tapi di kala duka kami berpelukan dan menangis bersama. Kami mengerti satu sama lain. Kami saling menyayangi. Sahabat, kumohon dalam tulisan yang sedang ku buat, jadikanlah selalu aku sebagai seorang sahabat yang dapat menghargaimu dan memahamimu. Terima kasih atas segala yang telah kau lakukan untukku. Terima kasih atas waktumu untukku. Terima kasih telah menyediakan lembaran kosong untuk ku tumpahkan kepadamu. Terima kasih untuk segala kenangan yang telah kita lakukan. Ku harap kita selalu menjadi sahabat karib selamanya dan tak kan terpisah oleh waktu. Aku menyayangimu….

Kuingat ketika seorang motivator menyuruhku dan teman-temanku yang lain untuk mewawancarai sahabat masing-masing. Aku terlalu bersemangat menceritakan impianku kepada sahabatku itu. Lalu dia pun berkata, “sahabatku yang baik, maafkan aku karena tidak bisa menuliskan impianmu yang begitu banyak.” Tuhan… aku begitu beruntung karena aku mempunyai sahabat yang seperti dia. Tuhan… hamba mohon kepada-Mu, janganlah Engkau pisahkan kami. Jadikanlah kami sebagai sahabat yang selalu saling membutuhkan satu sama lain. Amien….

1 comment:

  1. ini karya siapa Fath? My heart has been touched by this writting. I want to present this to my best friend :)

    ReplyDelete