Ketika kalian memilihku menjadi orang nomor satu di antara kalian
Aku merasa terbebani, mengapa aku? Aku bertanya,
Apakah ini hanya keinginan kalian menyusahkanku?
Apakah ini hanya untuk memberatkan pekerjaanku?
Me-reshuffle semua jadwal yang telah ku buat karena permintaan kalian agar aku menjadi orang nomor satu, itu yang ku lakukan
Aku merasa gelap, terpuruk karena kalian
Aku merasa gelap, terpuruk karena kalian
Aku berkata kepada Tuhan-ku, bagaimana aku menghadapinya?
Tolonglah hamba-Mu ini, Yang Maha Pemurah
Tapi Tuhan memang baik
Diberi-Nya aku ketenangan yang menyelimutiku sampai perasaan itu menyerangku
Aku merasa melihat secercah cahaya yang mengatakan, kau mampu!
Teman-temanmu memilihmu karena mereka pikir kau di atas mereka
Tak lama setelah aku merasa kebahagiaan itu
Perasaan tak mampu dan lemahku menyerang kembali
Apakah aku hanya menghibur diri waktu itu?
Kembali aku merasa tak berdaya
Ternyata ujian untukku masih belum selesai
Ternyata ujian untukku masih belum selesai
Kakak, kalian tahukah aku sudah menjadi orang nomor satu di kalangan teman-temanku?
Mengapa kalian memilihku kembali?
Apakah kalian ingin membuatku kembali tak berdaya?
Lemah?
Kalian tahu itu tapi tetap memaksakan kehendak kalian
Kalian tahu itu tapi tetap memaksakan kehendak kalian
Kalian tidak memikirkan aku yang bagaimana
Perasaanku yang bercampur
Terbebani, sedih, merasa sendiri, tak berdaya
Perlahan aku merasa mampu menanganinya
Perlahan aku merasa mampu menanganinya
Menjadi orang nomor satu di dua tempat yang sama sekali berbeda
Wajah yang selama ini aku tunjukkan kepada kalian hanyalah topeng
Yang sebentar lagi akan terkuak bagaimana aslinya
Senyum, tawa dan candaku hanyalah cover agar kalian merasa senang
Kesedihan dan lemah, itulah aku yang sekarang
Kalian di mana sekarang?
Kalian di mana sekarang?
Kalian bilang, aku akan membantumu
Tapi kalian perlahan pergi
Seakan tidak peduli dengan semua bebanku
Aku merasa tertinggal, kawan
Ibarat jari,
Ibarat jari,
Sebuah telunjuk tak kan bisa mengangkat dua ember berisi air penuh sendiri
melainkan harus bekerjasama dengan jari lain
Ibarat lidi,
dia tak kan bisa menyapu semua halaman yang ada
Tapi diperlukan beratus-ratus lidi untuk melakukan
Tapi aku?
Aku hanya sebuah telunjuk dan sebatang lidi yang terus dituntut bekerja sendiri
Teman,
Aku hanya sebuah telunjuk dan sebatang lidi yang terus dituntut bekerja sendiri
Teman,
jika kalian memang percaya padaku,
jika kalian memang tidak bercanda ketika memilihku,
jika kalian memang temanku,
aku mohon dengan sangat,
Bantulah aku!
No comments:
Post a Comment